PENDAMPINGAN PROGRAM PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DENGAN KEGIATAN KONSERVASI LINGKUNGAN
Abstract
Ekowisata atau Wisata Alam adalah kegiatan pariwisata yang bertanggung jawab atas kawasan / kawasan yang masih alami yang dikelola sesuai kaidah alam, dengan tujuan menikmati keindahan alam yang melibatkan unsur edukasi, pemahaman dan dukungan bagi upaya pelestarian alam serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan. Komunitas lokal. Pengembangan ekowisata / desa wisata berkelanjutan berbasis pemberdayaan masyarakat merupakan upaya memasukkan peran masyarakat dalam kegiatan desa / kelurahan wisata yang dikenal dengan istilah “Community Based Development”. Tujuan dari program Pengabdian kepada Masyarakat adalah untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan wawasan dalam bidang kesehatan lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya masyarakat Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya.Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dalam Ekowisata Mangrove yaitu pelestarian lingkungan berupa reboisasi / penghijauan dengan penanaman pohon dan mangrove. Penanaman 3000 avicennia marinaa tanaman mangrove di laut, pemberian bibit tanaman dan penanaman 3000 avicennia marinaa tanaman mangrove melibatkan Dinas Perkebunan dan Pertamanan. Pada tanggal 26 dan 27 Oktober 2016 telah ditanam 300 tanaman mangrove avicennia marinaa, dan setelah dilakukan evaluasi hingga 10 November 2016 telah ditanam 3000 tanaman mangrove avicennia marinaa. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada peneliti lain adalah melakukan uji konsentrasi Pb, lahan dan berbagai jenis tumbuhan guna mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menentukan fitoremediasi menggunakan tumbuhan. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah perlunya evaluasi secara berkala terhadap fungsi mangrove jenis avicennia marinaa yang telah ditanam di Ekowisata Mangrove.
Keywords
References
Asyari, 2013. Bioakumulasi Pb Pada Daun 3 Jenis Tanaman Famili Brassicaceae. Natur Inonesia, pp. 8-15.
Environmental Protection Agency, 2007. Identification lead (Pb) at soil. In: Environmental Criteria and Assessment Agency, ed. US: Atlanta, pp. 2-3.
Hamzah F., Pancawati, Y., 2013. Fitoremediasi Logam Berat dengan Menggunakan Mangrove. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 18(4), pp 203-2012.
Khambali, Setiawan, 2015. Karakteristik Tanaman Avicennia Marinaa dalam Proses Fitoremediasi. Suara Forikes.3 (2).pp. 23-26.
Kriswandana, F., 2009. Penurunan Kadar Pencemar dengan Tumbuhan yang Hidup Pada Lahan Basah. Gema Kesehatan Lingkungan, p. 4.
Kriswandana, F., 2013. Efektivitas Tumbuhan Mangrove (Avicennia Marina) Jenis Rhizophora dalam Penurunan Kadar Pb, Cd, Cu Pada Limbah Cair. Gema Kesehatan Lingkungan, 2(3), pp. 7-8.
Rokhmalia, F, Hermiyanti, P. 2018. Fitoremediasi Tumbuhan Avicennia Marinaa Terhadap half Time Pb. Suara Forikes Vol IX no 3 Juli 2018; ISSN 2086-3098; pp 166-169.
Rokhmalia, F, Hermiyanti, P. 2017. Fitoremediasi tumbuhan avicenia marina jenis rhizophora terhadap konsentrasi timbal (Pb) pada tanah. Suara forikes Vol VIII no 2 April 2017; ISSN 2086-3098; pp 59-63
Sarudji, D. Kesehatan Lingkungan. Bandung.: Karya Putra Darwati; 2012.
Satria., 2011. Fitoteknologi Terapan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Vidali, M., Suryatno, S., Apriyanto., 2011. Bioremediasi. Jurnal penelitian kimia, 2(73). pp. 31-32.
Wittig, A., 2009. Phytoremediation of Mangrove Avicennia Marina). New York: Mc. Grow Hill Book Company.
Article Statistic
Abstract view : 376 timesPDF views : 163 times
Dimensions Metrics
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.