PENINGKATAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH MELALUI PENDAMPINGAN PMT-AS BERBASIS PANGAN LOKAL
Abstract
Pemberian Makanan Tambahan pada anak sekolah (PMT-AS) berupa jajanan dalam pelaksanaannya banyak ditemui hambatan terutama aspek-aspek penting dalam PMT diantaranya keterampilan dalam penggunaan bahan pangan lokal masih terbatas, kurang bervariasi serta standar gizi makanan jajanan yang disajikan masih memerlukan peningkatan.Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan status gizi anak sekolah melalui pendampingan PMT-AS berbasis pangan lokal. Kegiatan dilaksanakan di SDN1 Karang Bayan dengan jumlah sasaran 10 orang ibu rumah tangga dan 20 orang anak SD. Pendapingan dilakukan tiga kali dengan metode praktek dan ceramah. Untuk mengetahui hasil pendampingan dilakukan penilaian terhadap pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang PMT dan produk yang dihasilkan. Produk hasil praktek diberikan kepada anak selama 3 bulan, penilaian status gizi anak menggunakan Z-skor. Untuk menganalisis dampak pendampingan terhadap pengetahuan dan ketrampilan ibu dan status gizi anak dengan mempergunakan uji Wilcoxon. Hasil pendampingan menunjukkan ada peningkatan rata-rata pengetahuan dan ketrampilan dari 52 menjadi 75 dan secara signifikan bermakna (p=0.005), begitu pula dengan status gizi anak dari gizi kurang menjadi normal (p=0.000). Pendampingan pada ibu dalam pembuatan biscuit untuk PMT dapat meningkatkan asupan zat gizi anak sekolah sehingga berdampak pada peningkatan status gizi
Keywords
References
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. 2012. Petunjuk pelaksanaan Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS). Pacitan.
Comstock EM, RG St. Pierre, & YD Mackiernan. 1981.Measuring individual plate waste in school lunches. Visual estimation and children’s ra- tings vs. actual weighing of plate waste. Journal of the American Dietetic Association, 79, 290-296.
Damayanti, Diana. 2005. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Dinkes. 2012. Petunjuk Teknis dan Prosedur Tetap Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMT-AS). Surakarta.
Direktorat Pendidikan Madrasah. Pedoman pelaksanaan penyediaan makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS) bagi siswa RA dan MI Tahun 2012.
Depkes RI. 2005. Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta.
Hardman CA, McCrickerd K, Brunstrom JM. Childern’s familiarity with snack foods hanges expectation about fullness. American Journal of Clinical Nutrition. 2011; 94: 1196-201.
Haslina, Haryati S. Sumbangan makanan jajanan anak sekolah dasar terhadap asupan energi dan protein di SDN Lamper Kidul 02 Semarang. Jurnal Pengembangan Rekayasa Teknologi. 2012; 14(2): 132-40.
Irwan, dkk (2020).Efektivitas Pemberian PMT Modifikasi Berbasis Kearifan local Terhadap peningkatan Status Gizi Balita. Journal Health and Science. Gorontalo Journal Heath and Science Community. Vol 4 No 2
Kemenkes RI. 2011. Panduan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Bagi Balita Gizi kurang. Kemenkes republic Indonesia. Jakarta.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar
Lestari, R.T. 2010. Evaluasi Peran Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Terhadap Status Gizi, Kadar Hemoglobin, dan Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada siswa SD/MI Penerima PMT-AS Di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010). Skripsi. UNNES. Semarang.
Saputra AD. Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku siswa kelas sekolah dasar. Unnes Journal of Public Health. 2012; 1(1): 1-7
Sekiyama M, Roosita K, Ohtsuka R. Snack foods consumption contributes to poor nutrition of rural children in West Java, Indonesia. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. 2012; 21(4): 558-67.
Siswono, 2017 .PMT Cukupkah Menyelesaikan Maslah Gizi Bangsa. Gizi Net edisi 16 Januari, Jakarta
Article Statistic
Abstract view : 848 timesPDF views : 300 times
Dimensions Metrics
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.