UPAYA PENINGKATAN ASUPAN GIZI SEIMBANG DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGGULANGAN STUNTING PADA ANAK BALITA
Abstract
Data Survei Diet total (SDT) tahun 2020 menunjukkan 47.7% anak di Indonesia belum memenuhi asupan energi minimal dari yang dianjurkan. Pemenuhi gizi dapat dilakukan melalui keluarga dengan memberikan pendampingan sehingga makanan yang diberikan kepada anak berkualitas. Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang sharus ditanggulangi dengan tepat, agar kualitas anak baik .Tujuan dari pelaksanaan pengabmas ini adalah Meningkatkan Asupan Gizi Seimbang Dalam Rangka Percepatan Penanggulangan Stunting pada Balita. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Batu Kuta Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Sasaran dari pengabmas ini ibu balita stunting yang jumlahnya 20 orang. Kegiatan pendampingan dilaksanakan setiap minggu selama 3 kali berupa praktek. Evaluasi dilakukan dengan melihat langsung penerapan praktek pengolahan makanan dan pemberiannya pada anak balita selama 3 bulan. Ada peningkatan asupan setelah pendampingan secara signifikan (p=0.001 )
Data from the 2020 Dietary Survey (SDT) shows that 47.7% of children in Indonesia have not met the minimum recommended energy intake. Fulfilling nutrition can be done through the family by providing assistance so that the food given to children is of high quality. Stunting is one of the nutritional problems that must be addressed appropriately, so that the quality of children is good. The purpose of the implementation of this community service is to increase balanced nutrition intake in order to accelerate the prevention of stunting in toddlers. This activity was carried out in Batu Kuta Village, Narmada District, West Lombok Regency. The target of this community service is the mothers of stunting toddlers who are 20 people. Assistance activities are carried out every week for 3 times in the form of practice. Evaluation was carried out by looking directly at the application of food processing practices and their provision to children under five for 3 months. There was a significant increase in intake after mentoring (p=0.001).
Keywords
References
Ariska Y, Kustiyah L, Widodo Y. 2015. Perubahan Status Gizi Balita Pada Program Edukasi dan Rehabilitasi Gzi. J. Gizi Pangan, November 2015, 10(3):157-164.
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pemberian Makanan Bayi dan Anak. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2020a. Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia 2020-2024. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2020b. Buku Saku Pasien TB Resisten Obat. Jakarta.
Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. 2021. Panduan Praktis Sarapan Sehat di Desa (SAPA Desa). Jakarta.
Kementerian Pertanian. 2019. Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Kawasan Rumah Tangga Pangan Lestari (RKPL) Tahun 2019. Jakarta.
Kementerian Sosial. 2021. Pedoman Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH). Jakarta. Putri ASR dan Mahmudiono T. 2020.
Efektivitas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Pada Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo, Surabaya. Amerta Nutr (2020): 58-64. Sandjaja, Mulyati S, Saidin M, Suhartato, Widodo Y. 2005.
Pratiwi, I. G., & Laraeni, Y. (2022). Edukasi dan Deteksi Dini Pencegahan Stunting. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo, 41(November), 47–51.
Peranan Pemberian Makanan Tambahan Pada Anak Umur 6-23 Bulan pada Saat Krisis Ekonomi. Gizi Indon 2005, 28(1):40-53.
WHO [World Health Organization]. 2019. Global Tuberculosis Report 2019. Geneva.
Article Statistic
Abstract view : 371 timesPDF views : 78 times
Dimensions Metrics
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.