Kejadian Stunting terhadap Perkembangan Anak Usia 24 – 59 Bulan

Wardianti Putri Utami, Imtihanatun Najahah, Aty Sulianti, Syajaratuddur Faiqah

Abstract


Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian stunting dan tidak stunting dengan perkembangan anak usia 24 – 59 bulan di Desa Lembar Selatan. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Partisipan dalam penelitian ini adalah semua balita yang berusia 24 – 59 bulan sebanyak 440 balita. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional sampling dengan jumlah sampel dibagi menjadi dua yaitu sampel kasus sebesar 33 sampel dan sampel kontrol sebesar 33 sampel, sehingga total sampel sebesar 66 sampel. Analisis bivariat yang dilakukan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar balita stunting memiliki perkembangan dicurigai/suspect adanya keterlambatan (60,6%) dan balita tidak stunting memiliki perkembangan normal (87,9%). Hasil analisis menggunakan uji chi square diperoleh nilai signifikan yaitu 0,000 lebih kecil dari α (0,05). Sehingga, dapat disimpulkan terdapat hubungan antara kejadian stunting dan tidak stunting dengan perkembangan anak usia 24 – 59 bulan di Desa Lembar Selatan.

Keywords


stunting; perkembangan; anak balita

Full Text:

PDF

References


Brown. J.E. 2008. Nutrition Through the Life Cycle, Fourth Edition. Belmont: Thomson Wadswoth

Crookston B, Penny M, Alder SC, Dickerson T, Merrill RM, Stanford J , Porucznik CA, Dearden KA. 2010. Children Who Recover from Early Stunting and Children Who Are Not Stunted Demonstrate Similar Levels of Cognition. American Society for Nutrition 2010

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2018. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

Hoffman DJ, Sawaya AL, Verreschi I, Tucker KL, Roberts SB. 2000. Why are nutritionally stunted children at increased risk of obesity? Studies of metabolic rate and fat oxidation in shantytown children from São Paulo, Brazil. Am J Clin Nutrition, 72 : 702–7

Kusharisupeni. 2002. Peran status kelahiran terhadap stunting pada bayi : sebuah studi prospektif. Jurnal Kedokteran Trisakti, 2002, 23 : 73-80

Lewit EM, Kerrebrock N. 1997. Population-Based Growth Stunting, The Future Of Children. Children And Poverty, 7:2

Maria, G. P., Hamam, H. & Indria, L. G. 2015. Stunting Berhubungan dengan Perkembangan Motorik Anak di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia Vol. 3 (1): 10 – 21

Mucha, 2012. Implementing Nutrition-Sensitive Development: Reaching Consensus briefing paper. www.bread.org/institute/papers/nutrition-sensitive-interventions.pdf. Diakses pada tanggal 6 Januari 2019

Nur, L. H. & Ali, K. 2012. Pola Asuh Makan, Perkembangan Bahasa, dan Kognitif Anak Balita Stunted dan Normal di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi. Jurnal Gizi dan Pangan, 7 (2): 81 – 88

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019

Picauly I, Magdalena S. 2013. Analisis determinan dan pengaruh stunting terhadap prestasi belajar anak sekolah di Kupang dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi dan Pangan, 8 (1): 55—62

Ramli et al. 2009. Prevalensi and Risk Factors for Stunting and Severe Stunting Among Under-Fives In North Maluku Province of Indonesia. Jakarta: BMC pediatrics

Riset Kesehatan Dasar. 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia

Timæus, IM. 2012. Stunting and obesity in childhood: are assessment using longitudinal data from South Africa. International Journal of Epidemiology, 1–9

Umeta M, West CE, Verhoef H, Haidar J, Hautvast J. 2003. Factors Associated with Stunting in Infants Aged 5–11 Months in the Dodota-Sire District, Rural Ethiopia. Journal Nutrition. 133: 1064 –1069.

UNICEF Indonesia, 2013. Ringkasan Kajian Gizi Ibu dan Anak. www.unicef.org. Diakses pada tanggal 6 Januari 2019

UNICEF, WHO, World Bank. 2018. Joint Child Malnutrition Estimates.

UNICEF. 1990. Strategy for improved nutrition of children and women in developing countries. New York.

UNICEF. 2013. Improving Child Nutrition: The achievable imperative for global progress.




DOI: https://doi.org/10.32807/bnj.v3i1.782

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Bima Nursing Journal